Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Rabu, 26 Mei 2010

Telepon Umum Koin yang Semakin Hilang

Teknologi komunikasi terus berkembang. Dari waktu ke waktu, kemajuannya semakin tidak bisa dibendung. Beragam alat komunikasi terus membanjiri kehidupan manusia. Bahkan untuk melakukan komunikasi, manusia tidak perlu lagi khawatir dengan jarak, waktu, dan tempat. Seiring dengan perkembangannya, telepon manual berubah menjadi telepon genggam yang lebih mudah digunakan dan bisa dibawa kemana saja. Padahal, dulu telepon genggam sulit didapatkan dan harganya pun sangat mahal.

Pada masanya, telepon manual khususnya telepon umum koin, menjadi alat komunikasi yang paling sering digunakan. Telepon umum koin layaknya primadona dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Kota Bandung. Warga Bandung menggunakan telepon umum koin sebagai sarana untuk berbagi informasi. Hanya dengan koin seratus rupiah, sudah bisa melakukan panggilan ke telepon rumah. Di dalam boks berwarna biru yang banyak ditemui di pinggiran jalan Kota Bandung, terpasang satu unit telepon umum koin dan bisa digunakan kapanpun dibutuhkan

Namun apa yang terjadi saat ini sangatlah menyedihkan. Telepon umum koin seolah terlupakan dengan kehadiran beragam jenis telepon baru yang lebih mudah dan lebih trendi untuk digunakan. Banyak telepon umum koin yang tidak lagi berfungsi dan rusak. Trotoar tempat dibangunnya telepon umum koin menjadi tidak indah karena boks telepon yang seharusnya terawat dengan baik, tidak lagi sebagus dulu. Banyak coretan yang dilakukan oleh tangan yang tidak bertanggung jawab. Bahkan, beberapa gagang teleponnya hilang entah kemana.

Menurut Dianita, warga Dago Atas, keberadaan telepon umum koin saat ini memang sudah dilupakan dan sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. “Telepon umum koin sekarang hanya sebagai hiasan jalan. Itu pun kalau kondisinya masih bagus dan layak digunakan. Ada beberapa telepon umum koin yang memang sudah rusak parah.” tutur mahasiswi Institut Teknologi Bandung ini.

Lain halnya dengan warga Kota Bandung yang sempat mengalami masa kejayaan telepon umum koin, “Dulu sekitar tahun 90an, saya masih sering pakai telepon umum koin untuk menelepon ke rumah keluarga. Pakai koin dan biasanya ngantri panjang.” ujar Nur, warga Jalan Pasir Kaliki. Memang benar bahwa telepon umum koin dibuat untuk memudahkan kehidupan warga. Telepon umum koin juga dipasang di titik-titik strategis yang sering dilalui oleh warga. Hanya sebagian kecil warga Bandung yang masih sesekali menggunakan telepon umum koin. Biasanya untuk keperluan mendesak. “Lagi pula sekarang udah banyak wartel. Dan handphone juga sudah lebih mudah dan murah dibeli.” ujar Intan, mahasiswi Universitas Padjadjaran, yang seringkali menggunakan telepon umum koin yang terletak di depan kampusnya, di Jalan Dipati Ukur, Bandung.

“Sampai saat ini, telepon umum masih akan terus diaktifkan. Kami berencana untuk menambah unit telepon umum kartu wireless. Akan dipasang 400 unit di area Jawa Barat. Kami menyadari bahwa telepon umum mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Jadi keberadaannya hanya sebagai bentuk social responsibility pihak PT. Telkom kepada warga masyarakat.” jelas Made Subudi Manajer Akses Performance & Quality of Service Divre III PT. Telkom Jawa Barat dan Banten.

Saat ini, jumlah telepon umum koin yang masih aktif di kota Bandung sebanyak 1.629 unit pesawat telepon. Rata-rata, telepon umum koin di Bandung digunakan sebanyak 292 call per pesawat setiap bulan. Artinya, meskipun masyarakat mulai meninggalkan telepon umum koin, ada sebagian kecil warga Bandung yang masih setia menggunakan telepon umum. “Jangan melihat pengguna telepon umum di perkotaan, tapi lihat yang tinggal di pedesaan. Mereka masih menggunakan telepon umum.” jelas Dasrizal, Officer External Communication PT. Telkom

oleh : happy adisti

Jumat, 14 Mei 2010

Para “Kekasih” Maung Bandung

oleh Ashtra A Dymach

“Persib adalah jati diri urang Bandung dan kebudayaan urang Bandung,” tegas Arsal menyala-nyala pada saat menggambarkan perasaan terdalamnya untuk kekasihnya tersebut. Kekasihnya ini memang tak selalu membuatnya bahagia. Tapi apa mau dikata, orang sedang jatuh cinta pasangan sedang senang maupun sedih yah selalu bersama. Tapi apabila kekasih dihina? Apa yang ia lakukan?

Hampir semua pendduduk Bandung Jawa Barat akan berada di depan televisi pada saat Perserikatan Sepak Bola Indonesia Bandung (Persib) bertanding. Kekuatan tim ini sampai membuat tukang ojek menolak rejeki mengantarkan penumpang. Ini bukan hal yang aneh bila anda berdomisili di Bandung. Tim kebanggan kota ini menjadi alat silaturahmi jitu apabila ingin berkenalan dengan penduduk sekitar. Apabila anda warga baru di kota ini pergilah ke rumah pak RT, jangan lupa bawa jimat. Jimat anda bukan bunga melati atau ayam hitam tapi berita terakhir tentang persib. Sedikit disinggung, proposal pembuatan KTP diterima.

Kecitaan penduduk Bandung terhadap si biru ini sudah berlangsung dari zaman kependudukan Belanda. Menurut buku “Sejarah Lintasan Persib” yang dibuat oleh R. Risnandar Soendoro, lahir dan perkembangan Persib sendiri, tidak lepas dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Persib lahir pada 1933, di tengah rasa nasionalisme untuk memerdekakan diri dari cengkraman penjajahan Belanda. Persib menjadi salah satu akar perjuangan rakyat Bandung dan Jawa Barat ketika itu. Hingga sangatlah wajar, jika Persib menjadi bagian terpisahkan dari masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Persib memiliki banyak perkumpulan yang mendukung tim ini . Dari mulai Viking, The Bombers Rebolan, Jurig Persib, Casper dan Persib-1337. Viking merupakan organisasi bobotoh dengan jumlah anggota terbanyak dan tersebar di penjuru Jawa Barat dan Banten. Adapun Bomber sekarang sudah bergabung dan menjadi salah satu distik Viking dengan nama Viking The Bomberman. Viking sudah berdiri sejak 17 Juli 1983 pendirinya adalah Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat. Viking sendiri berasal dari bahasa satu kelompok skandinavian yang berdagang lalu menjadi perompak di daratan eropa pada tahu 800-an.

"yang membedakan bobotoh (julukan untuk pendukung persib yang berariti perkumpulan dalam bahasa sunda) dengan para pendukung sepak bola lain adalah budaya kabeh dulur"

Tapi Bisa dibilang kekreatifan suporter Persib membuahkan senyuman dan acungan jempol. Para suporter Persib yang berprofesi sebagai musisi membuatkan lagu untuk tim sunda tersebut. Seperti Doel Sumbang penyanyai sunda, Kang Ibing budayawan sunda, Mocca band indie yang sudah mempunyai banyak fans sampai Korea Selatan dan masih banyak sederet musisi yang mengungkapkan kecintaan mereka terhadap maung Bandung tersebut. Sederet media massa juga mendedikasikan diri untuk para pecinta Persib dari mulai Majalah Persib yang mengjhususkan diri untuk para supporter , stasiun radio OB, MD, Paramuda; stasiun televisi tidak mau kalah seperti Bandung tv, STV, dan PJTV.

Arsal 25 tahun seorang anggota Viking dan penyiar acara Persib Berbisik di Paramuda FM mengaku sudah berpacaran dengan Persib dari umur sembilan tahun. Ia menyatakan yang membedakan bobotoh (julukan untuk pendukung persib yang berariti perkumpulan dalam bahasa sunda) dengan para pendukung sepak bola lain adalah budaya kabeh dulur. Geografis Bandung yang kecil dengan keramahtamah yang kental membuat semua orang pasti mengajak satu sama lain bila pergi kemanapun. “Contohnya pasti mengajak kalau mau nonton pertandingan. Entah di televisi ataupun langsung”ujarnya. Maka dari situ setiap bobotoh adalah keluarga, kabeh dulur.

Lain lagi dengan Adrian seorang bobotoh yang juga pernah masuk seleksi intern U-15 bangga menjadi bobotoh,” Apresiasi warga Bandung terhadapa Persib sangat tinggi sehingga saya jatuh cinta pada Bandung dan tim ini !”. Adrian yang juga wartawan dari media massa online Persibholik.com mengaku bobotoh adalah bagian dari Persib.

“Album musik untuk tim sepak bola, pendukung Persib yang mempelopori, pendukung persib mah kreatif.”terang Arsal. Pendukung Persib juga yang mempionirkan yel-yel yang diteriakan di stadion . Namun seperti para supporter sepak bola lainnya di Indonesia yang memiliki wajah lain bobotoh pun kerap mendapatkan masalah karena wajahnya ini. Wajah itu memparaskan kekesalan bila sang kekasih dikalahkan. Maka terkadang hingar bingar emosi keluar dengan sendrinya dan terealisasi dengan kekerasan. Pencitraan negatif pun terbentuk di masyarakat, para bobotoh rusuh .Tak jarang banyak warga Bandung takut keluar rumah apabila Persib bertanding. “ Itu bobodoh bukan bobodoh. Bobotoh bodoh.”ujar Arsal.

Peraturan dari klub pun dikeluarkan berbunyi apabila ada anggota yang tidak tertib maka akan dikeluarkan dari klub pencinta sibiru. Tapi ternyata tak semua bobodoh dari klub tapi banyak yang berdiri sendiri tanpa klub. “Polisi juga bisa membedakan. Itu mah oknum. Biasanya anak-anak SMP.”terang Arsal. Siapapun orang itu hukum hanya tahu ia pendukung Persib dan ia melanggar hukum dengan melanggar ketertiban.

Kepercayaan kepolisian dan masyarakat yang menurun terhadap ketertiban yang dapat didapatkan dari para kekasih maung Bandung tersebut membuahkan ikrar para bobotoh pada 2 Mei 2010 lalu. Pernyataan bersama dibacakan oleh Ketua Viking Persib, Heru Joko. Isinya menyatakan bahwa pendukung Persib akan berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menjaga situasi tetap kondusif serta tidak provokatif dan menyebarkan kebencian. Isi pernyataan lainnya adalah siap menerima sanksi apabila para bobotoh berbuat onar. Ikrar ini dilakukan sebelum pertandingan Persib dan Persipura.

Penandatanganan nota kesepakatan dilakukan oleh 27 distrik Viking. Bila Pernyataan tersebut mereka melanggar atau mengingkari pernyataan tersebut, para bobotoh bersedia menerima sanksi hukum yang berlaku serta tidak diizinkannya Persib bertanding di 'Kota Kembang' dengan waktu yang tidak ditentukan.

Cukup keras bunyi pernyataan tersebut. “Pada pasca ikrar tersebut polisi juga bilang suasana kondusif dan bobotoh diharapkan melanjutkan hal tersebut.”ujar arsal. “Dulu emang bobotoh identik dengan kerusuhan. Tapi sekarang ada kemajuan bobotoh mampu mendukung persib dengan hal positif . Karena bobotoh sudah berikrar untuk tidak rusuh !”ujar Adrian.

Sudah minggu kedua pasca ungkapan janji para kekasih maung Bandung . Damai masih terdengar. Semoga ikrar ini bukan bualan penghianat cinta mereka.